#40 Tiada Penjagaan tanpa Kelemahan

August 11, 2014   

Kaki Angin melanjutkan.

"Setelah tertangkap ia langsung diadili, dan akan mendapat hukuman penggal, lantas kepalanya digantung sampai tiga hari atau seminggu di salah satu gerbang kota, kadang-kadang bahkan di Pasar Timur atau Pasar Barat, dengan pesan tertulis yang sangat jelas: MENCURI ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, BEGITU PULA MENCURI DI ISTANA DAMING".

"Tentu maksudnya bahwa jika mencuri di luar istana yang tertangkap memang dihukum, meski bukan hukuman mati. Jika mencuri di dalam istana, apalagi mencoba mencuri senjata mestika, hukumannya adalah kematian."

Aku pun memanggut-manggutkan kepalaku mendengar cerita Kaki Angin itu, tetapi yang kupikirkan bukanlah perkara hukuman mati.

Sejauh yang kuketahui, para pendekar golongan merdeka yang tak terkalahkan dan terbiasa hidup di alam bebas serta tak jarang juga kehidupannya cukup liar, akan merasa terlalu merendahkan diri jika melakukan tugas untuk berjaga di istana, apalagi sebagai bagian dari suatu regu dalam pasukan pengawal yang memiliki peraturan tersendiri. Namun dapat kubayangkan bahwa para pendekar golongan putih masih bisa menerima persyaratan semacam itu, dan kuyakini betapa ilmu silat mereka itu tidak akan kalah tingginya. Dari perguruan-perguruan silat terbaik di Negeri Atap Langit, tentu bukan guru besarnya yang akan mengawal istana, tetapi sangatlah mungkin bahwa murid-murid utamanya akan dapat memenuhi kebutuhan atas penjagaan senjata-senjata mestika, yakni bahwa yang tertarik mencurinya adalah orang-orang dari dunia persilatan juga. Sedangkan jika para pengawal itu berasal dari murid utama, maka ilmu silat yang dikuasainya pun tentulah yang setinggi-tingginya, bukan tak mungkin jika sama tinggi dengan ilmu gurunya.

Dalam hal Pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri, beratnya yang luar biasa tentulah merupakan bagian dari keamanannya sendiri yang tak bisa dipungkiri, tetapi kemungkinan penyimpanannya bersama senjata-senjata mestika lain tentunya membuat pedang itu menjadi bagian dari penjagaan pula. Tidak akan mungkin memasuki tempat penyimpanan senjata mestika tanpa melalui penjagaannya, dan masih menjadi pertanyaan apakah mungkin pula menyingkirkan para penjaganya yang sakti mandraguna itu tanpa keributan sama sekali. Penjagaan istana yang berlapis-lapis itu tentunya sangat sulit ditembus. Semakin kusadari sekarang betapa tugas mencuri Pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri itu sebetulnya berat sekali. Tidaklah kuketahui caranya, dengan penguasaan bahasa dan pengetahuan tentang Negeri Atap Langit yang masih terbatas, akan kudapatkan kepastian akan seluk beluk penjagaan, jika tidak bertukar kepentingan dengan Yang Mulia Paduka Bayang-bayang.

Jadi apakah yang dulu diandalkan Angin Mendesau Berwajah Hijau dariku ketika memintaku untuk membantu Yan Zi mencuri Pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri itu? Memang disebut-sebutnya tentang Jurus Tanpa Bentuk yang bergerak tanpa gerak, sehingga menjadikannya lebih cepat dari yang tercepat, karena berada di wilayah gagasan yang tak terpikirkan sebelumnya dalam dunia persilatan. Namun aku tidak akan pernah bersikap jumawa hanya karena telah memikirkan dan mendalaminya, karena justru di Negeri Atap Langit inilah dapat diharapkan segala pencapaian tentang persilatan dan pemikiran di baliknya termungkinkan.

"Kita jangan terlalu cepat berputus asa," kata Kaki Angin sebelum pergi, "karena tidak ada penjagaan tanpa kelemahan. Begitu juga penjagaan Istana Daming. Penjagaan di istana dilakukan berdasarkan suatu siasat. Namanya siasat penjagaan. Siasat dapat dilawan dengan siasat. Jadi siasat penjagaan harus dilawan dengan siasat penerobosan."

Rupa-rupanya Kaki Angin bukan sekadar seorang penghubung, tetapi ia juga seseorang yang memiliki otak.

Tentang siasat, di Negeri Atap Langit memang dikenal pepatah:

Ikan yang tidak dapat ditangkap dengan kail,
dapat ditangkap dengan jala. 1


Penginapan Teratai Emas terletak di selatan Istana Xingqing, tepatnya di sebelah timur Pasar Timur, yang di sebelah baratnya terdapat Dusun Kecil Utara tempat keberadaan Petak Teruna itu sendiri. Kedudukan ini memang sangat baik, karena selain dekat dengan kedua istana dan Pusat Tatakota, juga tidak terlalu jauh dari tembok sisi timur kotaraja.

"Barangkali maksudnya supaya kita mudah melarikan diri," kata Yan Zi yang dengan cepat segera mempelajari segala sesuatu di dekat kami. (bersambung)


1 Theodora Lau, et.al., Best-Loved Chinese Proverbs (2009), h. 130.
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 6:15 PM
#40 Tiada Penjagaan tanpa Kelemahan 4.5 5 Unknown August 11, 2014 Tiada Penjagaan tanpa Kelemahan - Seri 40 dari Cerbung (Cerita Bersambung) silat Naga Jawa di Negeri Atap Langit Karya Seno Gumira Ajidarma. Ikan yang tidak dapat ditangkap dengan kail, dapat ditangkap dengan jala. Kaki Angin melanjutkan. "Setelah tertangkap ia langsung diadili, dan akan mendapat hukuman penggal, lantas kepalanya digantung sampai...


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak