#10 Perjalanan ke Kotaraja

July 10, 2014   

KUIL Pengabdian Sejati di Kota Thang-long, pusat pemerintahan Daerah Perlindungan An Nam, bukan tak pernah disusupi pembunuh bayaran maupun mata-mata yang tak pernah jelas dikirim dari mana, meskipun segenap penyusup itu berhasil ditewaskan. Namun para bhiksu pun memiliki jaringan mata-mata, yang akhirnya berhasil mengendus panggilan pemerintah Wangsa Tang di Negeri Atap Langit kepada Harimau Perang, sehingga Pendekar Tanpa Nama mendapatkan jejak untuk dilacaknya.

Dalam perburuan itu Pendekar Tanpa Nama dari Javadvipa semakin lama semakin dikenal sebagai pendekar asing, yang selain memang tidak memiliki nama juga tidak pernah terkalahkan, karena memiliki Jurus Tanpa Bentuk yang sudah lama ingin dipecahkan kuncinya oleh para pendekar di sungai telaga dunia persilatan. Berita semacam ini membuat para pendekar golongan merdeka mencarinya ke mana-mana, dan jika bertemu pun belum tentu menantang terlebih dahulu melainkan langsung menyerangnya.

Bagi para pemburu kesempurnaan ilmu silat, pertarungan itu sendiri merupakan bagian dari pelajaran, apalagi jika menghadapi yang berilmu lebih tinggi. Tidak terlalu jelas apakah masih disadari betapa dalam pembelajaran itu kekalahan dalam pertarungan hanyalah berarti kematian. Menempuh lautan kelabu gunung batu dalam perjalanan menuju Negeri Atap Langit, tak terhitung banyaknya penyamun gunung yang harus dibantainya, yang tak jarang adalah sisa-sisa pemberontak dari masa ke masa, yang tersingkir dan sebaiknya memang menjauh dari pusat pemerintahan.

Mereka yang dengan suatu cara masih hidup atau dibiarkan hidup oleh Pendekar Tanpa Nama akan menyebarkan cerita yang beredar dari kedai ke kedai tentang seorang pendekar dari Ho-ling, sebagaimana Yawabhumi dikenal di Negeri Atap Langit, yang selain tiada bernama ternyata menguasai jurus impian setiap pendekar itu pula. Cerita itu membuat para penyoren pedang bergantian mengujinya untuk mengenali Jurus Tanpa Bentuk itu, yang hampir semuanya sia-sia karena tanpa harus menggunakan jurus itu pun nyawa mereka sudah beterbangan dibuatnya.

Lagipula, bagaimanakah caranya merasakan, mengalami, dan melihat bentuk dari Jurus Tanpa Bentuk?

Memasuki wilayah perbatasan Negeri Atap Langit, di tengah lautan kelabu gunung batu terdapatlah Kampung Jembatan Gantung, tempat rumah para keturunan anak buah An Lushan, panglima yang memberontak dan pernah menguasai Kotaraja Chang'an, menempel di dinding-dinding jurang bagaikan sarang burung. Di tempat ini Angin Mendesau Berwajah Hijau yang tinggi ilmu silatnya, luas wawasannya, dan bijak pula tindak-tanduknya telah menguji Pendekar Tanpa Nama. Meski tidak mengeluarkan Jurus Tanpa Bentuk, Jurus Tarian Naga Salju yang dalam kibasannya membuat udara setiap kali bertambah dingin, telah meyakinkannya untuk menitipkan Yan Zi, murid perempuannya, kepada Pendekar Tanpa Nama, agar ditemani dalam mencuri Pedang Mata Cahaya di Istana Daming. Betapa tidak jika tubuh Angin Mendesau Berwajah Hijau nyaris menjadi patung berlapis es?

Demikianlah disebutkan oleh Angin Mendesau Berwajah Hijau bahwa Yan Zi Si Walet yang meskipun wajahnya kekanak-kanakan sudah berusia 41 tahun, adalah anak An Lushan dari Yan Guifei yang hanya mungkin jika tidak mati dicekik. Dalam catatan sejarah disebutkan, permaisuri Maharaja Daizong itu tewas dicekik atas keputusan Sang Maharaja sendiri, karena kedekatan Yan Guifei dan Panglima An Lushan yang sering disebutnya sebagai anak sendiri telah menimbulkan banyak malapetaka. Keberatan rakyat Negeri Atap Langit sendiri bukanlah kisah hubungan itu, melainkan pendapat bahwa terlalu banyak sanak saudara Yan Guifei bercokol di mana-mana dalam pemerintahan.

Maka Yan Zi mungkin saja diburu untuk dilenyapkan. Mereka yang setia kepada Yan Guifei menyingkirkannya ke Kampung Jembatan Gantung agar tidak terbunuh. Bersama bayi itu terdapatlah pedang pusaka keluarga Yan Guifei dari Shannan, Pedang Mata Cahaya yang sebetulnya berpasangan untuk tangan kiri dan kanan. Yan Zi telah memegang Pedang Mata Cahaya untuk tangan kanan, Angin Mendesau Berwajah Hijau mengirimkan Yan Zi ke perguruan Shaolin untuk mempelajari jurus-jurus tertentu bagi pedang itu, yang bahkan pantulan cahayanya saja begitu mengenai tubuh berubah menjadi setajam logam.

Pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri berada di Istana Daming di Kotaraja Chang'an. Tidak sembarang orang bisa mencurinya dalam penjagaan para pengawal istana yang berilmu tinggi di dalam istana yang penuh seluk beluk kerahasiaan. (bersambung)
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 7:23 PM
#10 Perjalanan ke Kotaraja 4.5 5 Unknown July 10, 2014 Perjalanan ke Kotaraja - (Seri 10) dari Cerbung (Cerita Bersambung) Naga Jawa di Negeri Atap Langit Karya Seno Gumira Ajidarma KUIL Pengabdian Sejati di Kota Thang-long, pusat pemerintahan Daerah Perlindungan An Nam, bukan tak pernah disusupi pembunuh bayaran maupun ...


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak