#69 Menemukan Pekasih dan Obat Perangsang

September 9, 2014   

SEKITAR sepuluh hari kemudian, saat pulang ke rumah dari tempatnya bekerja, Li melihat istrinya memainkan kecapi di kamar hias, ketika seseorang mendadak melemparkan kotak perhiasan kecil yang bertatah, terikat dengan pita yang simpul ikatannya menunjukkan hubungan antara sepasang pecinta. Jatuh tepat di pangkuan istrinya. Ia segera menyambar dan membuka. Terdapatlah benda pekasih untuk guna-guna dan obat-obat perangsang untuk bermain cinta di dalamnya. Penemuan ini membuat Li marah besar. Ia meraung seperti binatang buas, merampas kecapi dan menggebuk istrinya dengan alat musik itu, sambil minta penjelasan atas hubungan asmaranya, yang bahkan istrinya tersebut tak mengerti sama sekali apa yang dimaksudnya.

Setelah kejadian itu, Lu sering menyerang dengan perilaku kasar terhadap Li, yang kemudian berakhir di pengadilan, dengan hasil akhir perceraian. Para selir dan pelayan yang sering berbagi ranjang dengannya demi bayaran tak beda nasibnya, sering mendapat perlakuan kasar, bahkan ada yang dibunuh berdasarkan kecemburuan tak waras.

Saat mengunjungi Yangchow, Li menikahi selir bernama Puan Ying Kesebelas, yang menjadi kesayangannya. Agar berlaku baik, ia suka menunjukkan nasib para selir pendahulu, ketika mereka yang disebutnya berperilaku tak senonoh dibuangnya. Jika ia terpaksa keluar rumah karena tugas-tugasnya, Li akan menyembunyikan Ying dengan cara menutupinya dengan bak mandi yang diletakkan terbalik di atas tempat tidur, untuk kemudian tepiannya disegel. Waktu Li kembali akan diperhatikannya segel itu dengan cukup lama, sebelum sang istri diizinkannya meninggalkan tempat tidur. Selalu dibawanya pedang pendek yang tajam, diperlihatkannya berulangkali kepada para pelayan, dan membual bahwa itu terbuat dari baja terbaik yang mampu memenggal kepala perempuan mana pun yang tidak setia kepadanya.

Selama hidupnya ia tersiksa oleh kecemburuan dan kecurigaan terhadap perempuan-perempuan di dalam rumahnya, dan meskipun sudah tiga kali menikah, semua berakhir dengan ketidakbahagiaan yang besar...1

"Begitulah ceritanya, Nak," ujar Ibu Pao tentang apa yang diketahuinya mengenai Tuan Li Kesepuluh, yang namanya kadang-kadang kudengar dari percakapan orang mabuk, jika mereka membicarakan kekejaman cinta.

Bagaimanakah cerita ini telah membuatku melihat peluang untuk membebaskan diri dari ketergantungan terhadap jaringan rahasia? (bersambung)


1 Ibid, h. 7-20. Melalui buku lain, Xianji & Yang (penerjemah), Tang Dynasty Stories (1992), diketahui bahwa cerita ini sangat dikenal semasa Dinasti Tang, bukan hanya karena kejadian sebenarnya pernah menjadi perbincangan hangat seisi Kota Chang'an, setidaknya di kalangan kelas atas, tetapi juga karena bentuk tertulisnya sebagai cerita pendek (diistilahkan sebagai chuan qi atawa strange stories --mungkin karena masih memainkan hantu) sedang sangat digemari, meski dianggap bermutu lebih rendah dari esai-esai klasik yang ditulis para sarjana waktu itu. Chiang Fang atau Jiang Fang yang hidup antara 780 sampai 830 Masehi tentu baru berusia 17 tahun ketika Pendekar Tanpa Nama berada di Chang'an tahun 797, dan mungkin belum menuliskan cerita tersebut, yang berlangsung semasa periode Da Li (766-779), selain belum tentu saat itu tinggal di Chang'an. Disebutkan bahwa sejak muda Jiang Fang sudah terkenal sebagai penyair dan duduk dalam berbagai jabatan tinggi. Pada masa Chang Qing (821-824) ia diturunkan menjadi Gubernur Tingzhou, yang berarti harus keluar dari Kotaraja Chang'an. Penulis mengandaikan, jika Ibu Pao berusia sekitar 40 tahun ketika cerita bermula, yang masih sahih dianggap berakhir pada akhir masa Da Li, maka ia masih hidup dengan usia lebih dari 57 tahun ketika bertemu Pendekar Tanpa Nama. Tentang bentuk sastra Chuan Qi, penulis Jiang Fang dan periode Da Li, tengok h. 1-2, 31.
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 4:41 PM
#69 Menemukan Pekasih dan Obat Perangsang 4.5 5 Unknown September 9, 2014 SEKITAR sepuluh hari kemudian, saat pulang ke rumah dari tempatnya bekerja, Li melihat istrinya memainkan kecapi di kamar hias, ketika seseorang mendadak melemparkan kotak perhiasan kecil yang bertatah, terikat dengan pita yang simpul ikatannya menunjukkan hubungan antara sepasang pecinta. SEKITAR sepuluh hari kemudian, saat pulang ke rumah dari tempatnya bekerja, Li melihat istrinya memainkan kecapi di kamar hias, ketika seseo...


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak