Ujung telunjuk perempuan itu bergerak di meja menggambarkan sungai yang melalui gerbang kecil yang membatasinya dengan wilayah Gerbang Jian Fu, menembus ke lapangan Balai Hanyuan, dan keluar lagi melalui gerbang kecil lain menuju bagian Gerbang Wang Xian dan keluar di balik tembok di dekat Gerbang Ting Zeng. Lantas ujung telunjuknya itu kembali ke tengah.
"Itulah jalur Sungai Long Shou, kalian cukup menyelam dan di bawah titian kecil di lapangan itu kalian muncul. Awas, lapangan adalah tempat yang datar, gerakan apa pun mudah dipergoki, tetapi justru karena itu dianggap tak perlu terlalu diawasi. Dari sini melesatlah cepat ke Balai Hanyuan. Lumpuhkan penjaga di tempat itu sebelum ia sempat memberi tanda kepada penjaga-penjaga lainnya, lantas terus menuju Balai Xuan Zheng di utaranya."
Cara perempuan itu menjelaskan membuat kami tidak bisa memotong dan hanya bisa menyimpannya baik-baik dalam ingatan. Tentu tidak satu kata pun boleh lolos dalam ingatan tersebut, karena hanya dengan menyimpannya baik-baik dalam ingatan seluruhnya, dan harus seluruhnya, dan tiada kemungkinan lain selain seluruhnya, maka gambaran yang terpetakan itu akan mampu membawa kami ke tempat Pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri tersimpan.
"Perhatikan, antara Balai Hanyuan dan Balai Xuan Zheng terdapat suatu jarak yang harus dilewati, dalam jarak itu akan terdapat penjaga yang pura-pura tidur, dan sudah sering mengecoh para penyusup yang memasuki istana. Mereka tampak seperti tidur nyenyak dan mendengkur, tetapi sebetulnya terjaga dan akan mengejutkan penyusup yang lengah ketika mengendap-endap melewatinya. Mereka sangat waspada terhadap penyusup yang menyadari tipudaya itu, dan akan menyerangnya dengan jurus-jurus tak terduga, maka kalian harus pura-pura tidak menyadarinya dan ganti menjebak mereka."
"Lolos dari sini terdapatlah Balai Zi Chen yang berarti Balai Peraduan Merah. Di sinilah tempat penjagaan terketat, dengan pengawal-pengawal rahasia istana terhebat. Tetapi saat Maharaja berada di luar istana menjadi tempat yang paling lemah, karena meskipun tetap dijaga seperti biasa, para penjaganya bukan dari tingkat para pendekar yang berilmu tinggi, melainkan mereka yang mengandalkan tenaga kasar saja."
Ia berhenti sejenak.
"Bisakah kalian dapatkan gambaran Istana Daming dari sini?"
"Sejauh yang telah disebut, cukup jelas, tetapi belum gambaran yang lengkap," ujar Yan Zi.
"Itu pun sudah bagus," kata perempuan parobaya itu, yang lantas melanjutkan, "setelah Peraduan Kamar Merah ini..."
Ia kembali menggambarkan segalanya di atas meja, yang lebih baik kuceritakan kembali, bahkan juga kugambarkan kembali berwujud gambar, karena jika terlalu setia merujuk kepada cara penjelasan perempuan parobaya utusan Ibu Pao ini, siapa pun tentu akan mengalami kesulitan yang sama dengan kami.
Demikianlah, dari Peraduan Kamar Merah kami dianjurkan melesat ke Anjungan Cahaya Matahari yang Cerah, yang diapit Balai Peng Lai atau Balai Pengadilan dan Balai Zhu Jing atau Balai Kaca Mutiara di sebelah kiri dan kanannya. Disebutkan olehnya, di tempat ini penjagaan tak berubah, tetap ketat seperti hari-hari ketika Maharaja berada di istana, bahkan disebutkan bahwa jika malam terdapat cara-cara penjagaan yang berbeda, dan untuk itu seseorang akan menanti kami, karena setiap malam cara-cara penjagaan itu berubah.
"Senjata itu sendiri terletak di mana?" Yan Zi bertanya. (bersambung)
#82 Menghafalkan Denah Istana Daming
September 22, 2014 - Posted by Unknown in Bagian 16
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 6:43 PM
#82 Menghafalkan Denah Istana Daming
4.5
5
Unknown
September 22, 2014
Ujung telunjuk perempuan itu bergerak di meja menggambarkan sungai yang melalui gerbang kecil yang membatasinya dengan wilayah Gerbang Jian Fu, menembus ke lapangan Balai Hanyuan, dan keluar lagi melalui gerbang kecil lain menuju bagian Gerbang Wang Xian dan keluar di balik tembok di dekat Gerbang Ting Zeng. Lantas ujung telunjuknya itu kembali ke tengah.
Ujung telunjuk perempuan itu bergerak di meja menggambarkan sungai yang melalui gerbang kecil yang membatasinya dengan wilayah Gerbang Jian ...
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak