#152 Orang-Orang Kebiri yang Mencuri

December 1, 2014   

JIKA memang Balai Semangat Kilauan Berlian adalah tempat penyimpanan uang emas kerajaan, yang dimaksudkan sebagai penjamin keseimbangan tata keuangan di seantero Negeri Atap Langit, maka sungguh keseimbangan itu sedang berada dalam ancaman. Enam peti uang emas, yang tiap keping mata uangnya bernilai sangat tinggi itu, sedang diturunkan dengan menggunakan tali, sementara beberapa orang menyangga peti itu dengan tangan dan kakinya melangkah perlahan-lahan di tangga menuju ke bawah.

Ke manakah gerobak-gerobak itu akan membawanya pergi? Aku tak tahu seberapa jauh diriku harus melibatkan diri. Uangnya bukanlah uangku, negerinya bukan negeriku, dan tidaklah kuketahui kedudukan setiap pihak yang terlibat, sedangkan siapa saja yang terlibat aku belum mengetahuinya sama sekali.

Mereka bekerja cepat, enam peti pertama masuk enam gerobak yang segera diberangkatkan untuk digantikan enam gerobak kosong, ketika keenam peti berikutnya tampak sedang diturunkan pula. Inilah pekerjaan yang memerlukan keterampilan dan perencanaan matang. Sudah jelas tidak mungkin dilakukan tanpa keterlibatan orang dalam, jika tidak dilakukan atas kehendak dan dorongan orang dalam sepenuhnya!

Angin bertiup membawa gemuruh peperangan yang berlangsung di luar tembok Kotaraja Chang'an. Mungkin para penyerbu itu, baik yang mendaki tangga maupun merayap cepat pada tembok dengan ilmu cicak, sudah semakin banyak yang lolos, dan semakin banyak para pengawal yang menggelimpang tewas kena tebas. Suara-suara pertempuran, pekik raungan, jerit kesakitan, maupun sorak kemenangan terdengar sayup-sayup dalam deru angin, meski tidak memperlembut kekejaman perang itu sendiri.

Apakah yang harus dikatakan jika para pengawal dan penduduk berjuang bahu-membahu menghadapi maut, tetapi di sini berlang­sung pencurian besar-besaran yang sangat mungkin memiskinkan seluruh negeri, dan mengembalikan Negeri Atap Langit ke masa perang antarsuku yang hanya memiliki tenda dan makan daging bakar binatang buruan?

Xunzi berkata:

apakah tertata dan tak tertata tergantung kepada langit?

kujawab, kedudukan matahari, rembulan dan bintang-bintang,

beredar dengan cara sama semasa Yu maupun semasa Jie.

Yu membawa ketertiban;

Jie membawa kekacauan.

jadi tertata dan tak tertata tidak tergantung langit. 1


Aku melesat ke Gerbang Kura-Kura Hitam maupun Gerbang Hitam Ganda. Jika gerobak-gerobak itu menuju ke luar kota, tentu akan melewati kedua gerbang itu dan barangkali aku dapat memperkirakan pihak mana saja yang telah dan masih akan terlibat.

Namun tidak terlihat seorang pun di sini, dan kedua gerbang itu pintunya yang sangat amat besar dalam keadaan tertutup. Tidak mungkin gerobak-gerobak tangan, dengan beban seberat itu, bisa segera keluar lantas pintunya tertutup lagi, apalagi dalam keadaan perang seperti ini. Lagipula masih harus disiapkan hewan penarik barang seperti kuda atau sapi jantan, untuk dipasang di depannya, jika memang mau menempuh jarak yang lebih jauh.

Aku pun kembali melejit ke Balai Semangat Kilauan Berlian, dan enam gerobak tangan lagi sedang didorong oleh enam pelayan yang kukira adalah orang-orang kebiri!

Kugoyangkan kepalaku karena serasa begitu banyak tambahan serabut syaraf melibati otakku. Mungkinkah jaringan orang kebiri yang berperan besar dalam urusan pencurian ini?

Kuingat sekarang tentang rahasia negara yang dibagi tiga, antara ketiga orang kebiri yang kutemui dalam perjalananku dari Daerah Perlindungan An Nam kemari melalui lautan kelabu gunung batu. Si Musang kutemui sebagai mayat terpotong-potong dalam karung, Si Tupai yang warungnya menjadi pusat jual beli keterangan rahasia di kaki lautan kelabu gunung batu, mati dalam pertarungan untuk melindungiku setelah menyerahkan gulungan naskah sejarah yang mengungkapkan peran orang-orang kebiri, Si Cerpelai mati diracuni di Kampung Jembatan Gantung.

Apabila keterangan tentang rahasia negara ini pun kudapatkan dari pengakuan Golongan Murni, berarti semakin banyaklah jaringan berkait-kelindan yang kini berujung dengan penyerangan besar ke Kotaraja Chang'an. Apakah hanya kebetulan bahwa pencurian peti-peti uang emas negara berlangsung pada hari yang sama dengan serangan balatentara Yang Mulia Paduka Bayang-Bayang?

Kuikuti enam pelayan kebiri yang mendorong enam gerobak tangan dengan peti uang emas di atasnya itu. Meskipun berjalan cepat mereka lebih dari waspada. Aku tidak boleh terkecoh dengan seragam pelayan istana yang mereka kenakan, karena ssu jen yang tugasnya melayani bisa bertukar seragam dengan an jen yang bertugas mengawal istana. Sedangkan pengawal istana dari kesatuan orang kebiri sangat disegani karena ilmu silatnya yang tinggi sekali! (bersambung)


1. Xunzi (300 tahun SM) adalah filsuf Konfusianisme. Melalui Daniel K. Gardner, Confusianism: A Very Short Introduction (2014), h. 67-8.
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 4:33 PM
#152 Orang-Orang Kebiri yang Mencuri 4.5 5 Unknown December 1, 2014 apakah tertata dan tak tertata tergantung kepada langit? kujawab, kedudukan matahari, rembulan dan bintang-bintang, beredar dengan cara sama semasa Yu maupun semasa Jie. Yu membawa ketertiban; Jie membawa kekacauan. Jadi tertata dan tak tertata tidak tergantung langit. - Confusianism: A Very Short Introduction (2014) JIKA memang Balai Semangat Kilauan Berlian adalah tempat penyimpanan uang emas kerajaan, yang dimaksudkan sebagai penjamin keseimbangan tata...


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak