#188 Dua Buronan Diumumkan

January 6, 2015   

"PENGUMUMAN ! Pengumuman!

"Sehubungan dengan terdapatnya mayat-mayat bergelimpangan di seluruh Chang'an, yang setelah diperiksa memang para penjahat kambuhan, yang selama ini selalu mengganggu kenyamanan, maka bersama ini dinyatakan oleh Dewan Peradilan Kerajaan bahwa pembunuhan tiada semena-mena tersebut tidak bisa dibenarkan.

"Di negeri ini hukum tanpa pandang bulu harus ditegakkan, bahkan penjahat kambuhan sekalipun berhak mendapat peradilan, maka para pembunuh ini harus ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum Negeri Atap Langit.

"Bersama ini pula disampaikan kepada umum agar menyampaikan kepada Pengawal Burung Emas maupun para petugas Dewan Peradilan Kerajaan jika mengetahui keberadaan para tersangka berikut:

"Pertama, pria, usia 40 tahun, dikenal dan disebut sebagai Harimau Perang. Ciri-cirinya berambut lurus panjang, tegap dan tinggi dengan bahu melebar, dan selalu menyoren sepasang pedang panjang melengkung, yang disarungkan menyilang di punggungnya.

"Kedua, wanita, usia 30 tahun, dikenal dan disebut sebagai Panah Wangi. Ciri-cirinya berambut lurus panjang, berbusana serbaringkas dengan warna serbagelap, selalu membawa busur yang melintang di badan, dan anak-anak panah dalam sarung di punggungnya.

"Bersama pengumuman ini pula diharapkan kedua tersangka tersebut menyerahkan diri, dengan janji akan mendapat pengadilan seadil-adilnya; tetapi bersama ini pula diumumkan bahwa dengan menetapkan kedua orang ini sebagai tersangka, ditetapkan pula kedudukan mereka sebagai orang yang dicari oleh Dewan Peradilan Kerajaan.

"Demikianlah Dewan Peradilan Kerajaan telah mengirim para petugas untuk menangkap para tersangka ini, hidup atau mati.

"Sekian!

"Tertanda

"Hakim Agung Kerajaan

"Hou."

Aku dan Panah Wangi berada di antara kerumunan ketika pengumuman itu dibacakan, bahkan kemudian bersama gambar Harimau Perang dan Panah Wangi pada kertas, lantas ditempelkan.

Pada siang hari kami memang menyamarkan diri, bergerak, menyusup, dan berbaur, tanpa menunjukkan ciri apa pun yang sekiranya akan menonjol atau mudah diingat dan ditandai. Dalam udara dingin kami mengenakan kerudung kain tebal yang sungguh maksudnya untuk menutupi, masih ditambah caping yang melindungi kami dari terpaan matahari, yang meskipun udaranya dingin tetap saja terang-benderang menyilaukan.

Tak dapat kubayangkan betapa kesulitan Harimau Perang, yang tanpa pernah kubayangkan juga akan berakhir begini, memang ditimbulkan olehku.

Mengzi berkata:

siapa mampu memegang api

tanpa berpikir sama sekali

untuk memadamkannya? 1

Kami saling berpandangan tetapi tidak mengeluarkan suara sama sekali, dan tetap menjelajahi kotaraya ini, memburu Harimau Perang. Meskipun telah menjadi orang buronan, menurut Panah Wangi, orang seperti Harimau Perang mendapatkan namanya karena tindak kejantanan, sehingga ia tak akan hilang lenyap ditelan bumi tanpa mengambil senjatanya kembali.

"Siapa kiranya yang akan memburu kalian?"

Aku bertanya dengan perasaan aneh karena menyebut Harimau Perang dan Panah Wangi dalam kedudukan yang sama, yakni sebagai buronan, sementara kenyataannya diriku dan Panah Wangi juga memburu Harimau Perang.

"Orang-orang terbaik," ujar Panah Wangi singkat, tetapi menunjukkan peningkatan kewaspadaan yang sangat tinggi.

Begitulah pernah kukatakan, dunia persilatan adalah dunia tersendiri, tetapi yang meskipun terpisah, karena berada pada ruang dan waktu yang sama dengan kehidupan sehari-hari, tidak terhindarkan untuk sesekali terlebur. Tokoh-tokoh seperti Harimau Perang jelas hidup dalam kedua dunia tersebut. Kini ia juga menjadi buronan pada dunia tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari ia diburu para petugas Dewan Peradilan Kerajaan, dalam dunia persilatan diriku dan Panah Wangi memburunya dengan alasan masing-masing. Harimau Perang sebagai tokoh dunia kerahasiaan selama ini memainkan peran dengan keluar-masuk kedua dunia itu, tetapi kini ruang geraknya menyempit.

"Dewan Peradilan Kerajaan yang sekarang dipimpin Hakim Hou sebagai Hakim Agung memang sedang mengalami masa yang sulit, karena pengepungan dan sesudahnya menimbulkan kekacauan hukum," ujar Panah Wangi, ''Tetapi Hakim Hou selalu menyimpan tenaga terbaik untuk persoalan tersulit. Jika para penjahat kambuhan cukup diburu petugas kehakiman lulusan perguruan silat di dalam kota, baik Shaolin atau Butong, maka buronan tingkat pendekar akan diburu petugas tingkat pendekar pula, yang mungkin didatangkan dari gunung."

Di Pasar Timur kulihat wajah kedua buronan pada kertas yang ditempelkan di papan pengumuman. Wajah Harimau Perang sebagian tertutup rambutnya yang lurus panjang bagaikan rambut itu sedang tertiup angin. Sebagai pejabat tinggi kerajaan, meskipun dalam bidang kerahasiaan, Harimau Perang tentu pernah muncul dalam berbagai pertemuan, setidaknya pertemuan tertutup, dan betapa selama itu tidak seorang pun dapat mengingat wajahnya dengan cukup jelas! (bersambung)


1. Melalui Peter H. Nancarrow, Chinese Philosophy (2009), h. 64.
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 3:34 PM
#188 Dua Buronan Diumumkan 4.5 5 Unknown January 6, 2015 siapa mampu memegang api tanpa berpikir sama sekali untuk memadamkannya? - Chinese Philosophy (2009), h. 64 "PENGUMUMAN ! Pengumuman! "Sehubungan dengan terdapatnya mayat-mayat bergelimpangan di seluruh Chang'an, yang setelah diperi...


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak