#230 Jika Dilahirkan di Antara Iblis...

February 17, 2015   

PEMANDANGAN sungguh aneh, angin kembali kencang dan kini cahaya bulan menerangi ratusan kuda dan penunggangnya, orang-orang gagah dari Pasukan Siasat Langit, yang bergelimpangan tanpa daya karena totokan jarak jauh.

Panah Wangi melanjutkan penyelidikannya.

"Sebelum berangkat kemari, apa tugas kalian di Chang'an?"

"Kami bertugas di utara Chang'an, di perbatasan Uighur yang berseberangan dengan Anpei. Kami ditarik ke Chang'an untuk bertukar tempat dengan Pasukan Hutan Bersayap yang menjaga Istana Terlarang."

"Hmm! Begitu rupanya! Pasukan Hutan Bersayap itu sudah pergi?"

"Kami berpapasan dengan mereka di batas Taman Terlarang, mereka membawa banyak keledai yang mengangkut peti-peti."

Panah Wangi memandangku. Orang-orang kebiri pergi membawa peti!

"Apakah mereka sampaikan mau pergi ke mana?"

"Tidak, tetapi ketika kami tanyakan isi peti itu, kata mereka mayat kawan-kawan mereka yang dibunuh para penculik maharaja, dan bahwa kamilah yang harus segera mengejarnya."

"Hmmh! Apakah peti itu memang seperti peti mati?"

"Tidak, Puan, melainkan seperti peti penyimpan barang, tetapi kami pikir keadaan memang darurat, jika mengingat cerita yang kami dengar, tentang bentrokan antara sesama pengawal maharaja sendiri..."

Panah Wangi menghela napas.

"Sebetulnya peti mati sudah cukup sering menjadi alat penipuan, tetapi jika yang membawan Pasukan Hutan Bersayap, siapakah yang akan berani membukanya? Kukira kalian harus cepat kembali ke Chang'an, membawa teman-teman kalian yang tidak bisa bangkit selama-lamanya ini, menghadap kepada panglima induk Pasukan Siasat Langit, dan ceritakanlah semuanya. Jika pasukan bisa dibagi dua, artinya yang lain mengejar Pasukan Hutan Bersayap, mungkin banyak yang bisa diselamatkan."

Anggota Pasukan Siasat Langit itu pun mengatakan apa yang dipikirkannya.

"Jika kami bisa berangkat sekarang juga, tentu bagus sekali, karena dengan keledai-keledai membawa peti yang tampak berat itu, kecepatan mereka akan sangat terbatas di padang yang juga merupakan lautan semak-semak menuju wilayah Uighur," katanya, ''Tetapi kekuatan kami sekarang ini separo, sedangkan..."

Panah Wangi memotong.

"Kami bisa pudarkan semua totokan pada semua kuda dan manusia yang bergelimpangan, jika kalian sungguh-sungguh ingin membantu menyelamatkan negeri ini."

"Percayalah kepada kami, Puan, tetapi apakah maharaja..."

"Serahkan masalah maharaja kepadaku," sergah Panah Wangi, "mungkin ini tidak segawat seperti tampaknya."

"Baiklah!"

Panah Wangi menatapku lagi. Maka dalam gelap kami berdua bergerak cepat memudarkan totokan-totokan kami masing-masing. Aku memudarkan totokan atas manusia dan kuda yang bergelimpangan di barisan depan, Panah Wangi memudarkan totokan atas manusia dan kuda yang bergelimpangan di barisan belakang.

Melakukan totokan dari jarak jauh mungkin kami tampak seperti orang bermain-main. Dalam kenyataannya sekitar 500 kuda tempur dan penunggangnya yang semula lemah dan tiada berdaya, sehingga siapa pun yang menjadi lawan bisa mencincangnya, tampak serentak dan mendadak bagaikan bangkit lagi dari kematian.

Padma-Sambhava berkata:

jika dilahirkan di antara iblis,

gua-gua batu dan lubang dalam

di bumi dan kabut

akan muncul jangan masuk ke dalamnya 1


Kami memacu kuda tanpa berbicara lagi sepanjang malam, karena telah kami bicarakan semuanya sebelum berangkat sambil makan malam, di tempat persinggahan yang kedainya sudah habis terbakar itu. Tidak urung tentara kerajaan jua harus membangun kembali kedai itu dengan segera, lengkap dengan segala bahan pangan yang harus dimasak, untuk melayani kebutuhan para pengantar surat yang tiada hentinya hilir-mudik sepanjang jalur, antara daerah perbatasan dan pusat pemerintahan di Chang'an.

Pasnah Wangi berkata, banyak alasan untuk menduga betapa maharaja yang telah diculik dan tampaknya telah juga membebaskan diri itu adalah maharaja bayangan atau maharaja palsu. Sebagai bekas mata-mata, mungkin dari tingkat tinggi, Panah Wangi mengetahui betapa untuk setiap maharaja, atas alasan keamanan, selalu disiapkan seorang pengganti yang disebut maharaja bayangan, yakni seseorang yang wajah, sosok tubuh, dan terutama tindak-tanduk, tutur kata, serta terutama suaranya sama dengan sang maharaja.

Seorang maharaja bayangan selalu dibutuhkan, bukan sekadar sebagai pajangan pengganti untuk mengurangi kesibukan, melainkan karena seorang maharaja sebuah negeri yang hampir selalu berperang, juga selalu menjadi sasaran pembunuhan! (bersambung)

1. Sebetulnya yang dimaksud iblis di sini adalah manusia dalam 'tatanan kasar'. Tengok W. Y. Evans-Wentz, The Tibetan Book of the Dead [1974 (1927)], h. 185.
Posted by Agung Semeru
Naga Jawa di Negeri Atap Langit Updated at: 3:09 PM
#230 Jika Dilahirkan di Antara Iblis... 4.5 5 Unknown February 17, 2015 jika dilahirkan di antara iblis, gua-gua batu dan lubang dalam di bumi dan kabut akan muncul jangan masuk ke dalamnya - The Tibetan Book of the Dead [1974 PEMANDANGAN sungguh aneh, angin kembali kencang dan kini cahaya bulan menerangi ratusan kuda dan penunggangnya, orang-orang gagah dari Pasuk...


No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan bijak